Senin, 11 September 2017

Media Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

A. Peranan Media dalam Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

    Dari beberapa definisi, anak-anak yang mengalami kesulitan belajar mengalami   kemungkinan adanya disfungsi neurologis, kesulitan dalam tugas-tugas akademik, dan prestasi belajar yang jauh di bawah kapasitas atau potensi.
      Peran media pembelajaran bagi anak berkesulitan belajar yaitu :
  1. Sumber belajar, artinya media tersebut berisikan materi atau bahan pembelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. 
  2. Memperjelas bahan pembelajaran, artinya media tersebut menjelaskan lebih detail mengenai materi yang disampaikan oleh guru
  3. Menarik perhatian dan minat serta meningkatkan motivasi belajar, artinya media tersebut digunakan untuk menarik perhatian agar siswa dapat termotivasi dalam belajar dan mendapat dorongan “ingin tahu”.
  4. Membangun konsep diri positif, artinya media tersebut digunakan agar siswa dapat membangun rasa percaya diri.

B. Klasifikasi Media Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

    Dilihat dari permasalahan setiap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan mempunyai permasalahan yang berbeda-beda, maka media yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik mereka.  

 Media Berbasis Manusia 

                                          Clipcarton.com                                 

   Media berbasis manusia meliputi guru kelas, guru mata pelajaran, guru pembimbing khusus, dan anggota atau teman sebaya. Kehadiran seorang guru dapat meningkatkan motivasi belajar, karena kesempatan interaksi semakin lebar dan jika digunakan dengan baik dapat menunjang hasil belajar.
   Untuk menunjang keefektifan media berbasis manusia untuk anak berkesulitan belajar, sebaiknya guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media nonmaterial maupun materiil. Media berfungsi sebagai komunikasi guna mengefektifkan proses interaksi edukatif (Damarah, 2000;47)
        Cara yang dapat digunakan yaitu :
  • Memulai pembelajaran dengan memusatkan pada aplikasi isi berbagai isu yang relevan dengan siswa-bagaimana siswa akan menggunakan atau menerapkan informasi baru ini
  • Menginformasikan kepada siswa apa yang diharapkan mereka dapat kerjakan
  • Memulai dengan mengajukan pertanyaan atau mengajukan masalah yang memusatkan perhatian terhadap informasi yang musti dipelajari oleh siswa.

 Media Berbasis Cetakan 

Fabric.js

     Media yang digunakan dalam pembelajaran anak berkesulitan belajar berbeda dengan media pembelajaran umumnya. Arsyad (2006:91) berpendapat bahwa cara yang dignakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun mengenai informasi penting, contohnya kata kunci diberikan warna merah. Kemudian pada huruf dicetak tebal atau miring pada kata kunci. dan yang terakhir pada informasi penting dapat diberikan tekanan menggunakan kotak. Media ini dapat digunakan pada anak berkesulitan belajar membaca dan berhitung.

 Media Berbasis Visual 


Pinterest

      Lowenfeld dalam Hosni (2003:4) menjelaskan bahwa 80% informasi yang dimiliki manusia diperoleh melalui penglihatan. Anak berkesulitan belajar sangat memerlukan media ini agar dapat memperkuat modalitas yang lemah dan meningkatkan konsentrasi atau perhatian dalam belajar.

Contoh media berbasis visual seperti; media bentuk-bentuk geometri (bangun datar dan ruang), media gambar, media berbentuk kartu, media berbentuk huruf dan angka, media puzzle, pias kata, papan pasak, papan bentuk, miniatur, model, papan tulis, dsb.
      Media berbasis visual dapat menumbuhkan minat dan memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, media ini ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual untuk meyakinkan adanya proses interaksi.

 Media Berbasis Audio-Visual 



Pixabay

      Media ini diperlukan untuk anak berkesulitan belajar yang mengalami gangguan presepsi, yaitu anak yang membutuhkan input sensori lebih dari satu sumber agar proses datangnya informasi dapat diterima dengan akurat. Media berbasis audio-visual mampu memberikan rangsangan visual dan suara secara bersamaan yang akan membantu membentuk pemahaman.
      Pembelajaran ini diawali dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian, hal ini diikuti dengan jalinan logis yang akan membentuk rasa berkelanjutan dan menuntun kepada kesimpulan.

Media Berbasis Benda Asli (alamiah) 



Coloring-pages.net


     Pembelajaran dengan menggunakan benda asli dapat digunakan untuk mengembangkan konsep pengetahuan. Benda-benda tersebut dapat dibawa ke dalam kelas dan tidak berbahaya. Media ini sangat diperlukan karena pola pikir pada anak berkesulitan belajar memerlukan pola pikir secara kongkrit

      Modalitas yang dibutuhkan untuk membantu proses input sensori yaitu modalitas visual, taktual (perabaan), motorik (gerak), aroma (penciuman), dsb. Sehingga anak dapat lebih fokus dan melibatkan keaktifan fisik dan mental.

Media Berbasis Komputer 


Clker


  Arsyad (2000;96) menjelaskan bahwa Computer-Assisted Instruction (CAI) mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pembelajaran. Komputer ini dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer namun disampaikan oleh guru.
      Salah satu pembelajaran dengan berbasis komputer ialah dengan simulasi. Simulasi memberikan kesempatan pada anak untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Begitu juga dengan anak yang mempunyai kesulitan membaca, dengan menggunakan komputer, suatu teks dapat ditata warna, ukuran, ketebalan , pola atau animasi, sehingga kondisi ini akan lebih menarik.

C. Pembuatan Media Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

     Dengan berbagai klasifikasi dalam pembelajaran pada anak berkesulitan belajar, pembuatan media harus memperhatikan beberapa hal. Pada prinsipnya, pembuatan media pada anak berkesulitan belajar harus mempertimbangkan prinsip keamanan, kepraktisan penggunaan, dan kesederhanaan.

D. Penggunaan Media Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

      Arsyad (2000:75-76) mengemukakan kriteria pemilihan media yang tepat, yaitu :
  1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
  2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisa
  3. Praktis, luwes, dan mudah diperoleh
  4. Guru terampil menggunakannya
  5. Sesuai dengan karakteristik siswa
  6. Memiliki mutu yang memadai
   Untuk memilih media pembelajaran yang baik, guru harus memahami karakteristik siswa dan karakteristik kesulitan belajar yang dialaminya. Hal tersebut harus diperlukan adanya asesmen yang tepat.
     Setelah berhasil memilih media pembelajaran yang tepat, maka guru menggunakan media tersebut dengan sebaik-baiknya. Agar media tersebut dapat berfungsi optimal, guru dituntut melibatkan sebanyak mungkin modalitas belajar siswa (Abdurrahman, 2013:152). Dengan demikian proses pembelajaran akan berhasil dan meningkat.

Sumber : Drs. Yosfan Azwandi (2007) Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan

Media Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar

A. Peranan Media dalam Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar     Dari beberapa definisi, anak-anak yang mengalami kesulitan belajar m...